Penganiayaan di Perumahan Rayyan Magelang, 4 Pelaku Bacok 3 Warga Gegara Kunci Motor
RNN.com - Magelang – Polda Jateng | Peristiwa penganiayaan terjadi di jalan masuk Perumahan Rayyan, Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Minggu (23/03/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Insiden ini melibatkan empat pelaku dan tiga korban, dan sempat viral di media sosial pada Rabu (26/03/2025).
Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar, S.I.K., S.H. melalui Kasatreskrim AKP La Ode Arwan Syah, S.I.K., M.I.K. menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Media Center Mapolresta, Selasa (25/03/2025). Hadir dalam kegiatan itu Kanit 1 Pidum Satreskrim Polresta, Alifian Chandra, S.H., M.M., dan Kasihumas Iptu Lilik Purwaka, S.Psi.
Identitas Pelaku dan Korban
Menurut AKP La Ode, keempat pelaku penganiayaan merupakan laki-laki warga Kecamatan Mertoyudan:
-
FW alias SKL (37 tahun)
-
NA alias BDL (38 tahun)
-
KY alias TGK (33 tahun)
-
STR (64 tahun)
Sementara itu, korban penganiayaan juga tiga orang laki-laki warga Kecamatan Mertoyudan:
-
Khoiri Abadi (36 tahun)
-
Ramadhan Akbar Eka Diputra (25 tahun)
-
Budiyono (53 tahun)
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika tersangka FW datang ke pos jaga Perumahan Rayyan untuk menanyakan keberadaan kunci kontak sepeda motor miliknya yang diparkir di pinggir jalan masuk perumahan. Sebelumnya, FW diketahui sedang mencari jamur di sekitar lokasi.
Tidak lama kemudian, FW memanggil teman-temannya yang berjumlah sekitar 10 orang untuk datang ke lokasi. Petugas jaga berusaha mencari Ketua RT, namun tidak ditemukan. Dua warga, Khoiri Abadi dan Ramadhan Akbar Eka Diputra, kemudian datang ke pos jaga untuk menemui FW.
Kelompok FW menuduh kunci sepeda motor mereka diambil oleh warga perumahan. Meskipun Khoiri sudah menjelaskan bahwa ia tidak tahu menahu soal kunci tersebut, FW tetap bersikeras dan tidak mempercayainya. Situasi pun memanas hingga akhirnya FW tiba-tiba membacok Khoiri menggunakan senjata tajam, mengenai kepala bagian atas dekat telinga kiri. Khoiri pun langsung melarikan diri.
(Supriyadi)
