Masyarakat Loyalis Yusran Menggugat Anggota DPRD Pangkep, M. Ramli
RNN.com - Pangkep, 21 April 2025 — Aksi protes besar-besaran digelar oleh Masyarakat Loyalis Yusran terhadap pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh anggota DPRD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), M. Ramli, A.Md.Kep. Protes ini merupakan respon keras atas ucapan Ramli dalam rapat dengar pendapat yang dinilai mencederai nilai-nilai luhur serta martabat lembaga legislatif.
Dalam forum resmi tersebut, Ramli mengeluarkan pernyataan yang menuai kontroversi: "Jangankan satu Bupati, dua Bupati pun saya tidak takut." Kalimat tersebut dianggap tidak hanya arogan, tetapi juga mencerminkan sikap yang tidak mencerminkan etika dan rasa hormat terhadap pimpinan daerah serta institusi pemerintahan.
Menanggapi hal ini, Masyarakat Loyalis Yusran menyatakan sikap tegas melalui pernyataan resmi. Mereka mendesak M. Ramli untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga besar Yusran, tim relawan, serta masyarakat pendukung dalam waktu 1x24 jam. Selain itu, mereka juga mendesak pimpinan partai politik tempat Ramli bernaung untuk segera mengevaluasi status keanggotaannya sebagai kader.
Tak hanya itu, masyarakat juga meminta Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Pangkep untuk segera menindaklanjuti aduan dan aspirasi masyarakat, serta melakukan penelusuran etika dan perilaku Ramli sebagai wakil rakyat. Tuntutan ini merupakan bentuk upaya menjaga integritas lembaga legislatif dari perilaku yang dinilai menyimpang dari norma-norma sosial dan politik yang berlaku.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama ini dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi falsafah budaya lokal: Sipakatau (saling memanusiakan), Sipakalebbi (saling menghormati), dan Sipakainga (saling mengingatkan). Budaya ini menjadi landasan hidup bermasyarakat yang penuh dengan nilai kesopanan dan saling menghargai. Pernyataan M. Ramli dianggap bertentangan dengan nilai-nilai luhur tersebut, sehingga memicu kemarahan dan kekecewaan publik.
Dalam orasi mereka, Masyarakat Loyalis Yusran menyuarakan tuntutan secara damai namun tegas, membawa spanduk, poster, dan simbol-simbol budaya lokal sebagai bentuk peringatan bahwa masyarakat tidak tinggal diam terhadap sikap wakil rakyat yang dinilai tidak beradab.
Protes ini menunjukkan bahwa rakyat masih memegang peran penting dalam menjaga marwah demokrasi dan menuntut akuntabilitas dari para pejabat publik. Jika tidak ada tanggapan dari pihak terkait, massa mengancam akan melanjutkan aksi ke tingkat yang lebih besar dan membawa isu ini ke ranah hukum maupun media nasional.
"Kami tidak ingin pernyataan arogan seperti ini menjadi contoh buruk bagi generasi muda dan mencoreng nilai luhur masyarakat Pangkep," ujar salah satu orator aksi dengan lantang.
Situasi di Pangkep kini tengah menjadi perhatian luas, terutama di kalangan masyarakat sipil, tokoh adat, dan pengamat politik lokal. Semua pihak menanti tanggapan dari M. Ramli, partainya, serta pihak DPRD, guna meredam gejolak dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif daerah.(AL)